7/25/2020

Gali Potensi dan Kembangkan Perekonomian Desa Gadungan Kabupaten Blitar Lewat VKN Virtual


Visitasi yang dilakukan para peserta PKN II Angkatan VII Tahun 2020 digelar dalam bentuk Focus Group Discusion (FGD) menggunakan video conference untuk Desa Gadungan. 

SURYA.CO.ID, BLITAR - Pembatasan sosial di tengah-tengah pademi Covid-19, tidak menyurutkan para aparatur negara dari beberapa kementerian dan lembaga negara mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) yang diselenggarakan Lembaga Administrasi Negara (LAN).

Kali ini, LAN melakukan Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) secara online untuk Desa Gadungan, Kecamatan GandusariKabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (22/4/2020).

Visitasi yang dilakukan para peserta PKN II Angkatan VII Tahun 2020 digelar dalam bentuk Focus Group Discusion (FGD) menggunakan video conference.


FGD dipandu Ketua Kelompok PKN II Angkatan VII Tahun 2020, Dr Drs Amran.

FGD ini sebagai upaya menggali potensi desa untuk mengembangkan perekonomian masyarakat Desa Gadungan.

Sedang beberapa narasumber yang berada di Kabupaten Blitar, yaitu, Kepala Desa Gadungan Dhydiet Setya Budhy; Camat Gandusari Bambang Setiadji; Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Blitar Lina Widyawati; dab Ketua BUMDes Mulia Abadi Suliadi.

Diskusi dibuka Ir Suharyoto MS selaku pendamping kelompok mewakili LAN RI dengan memperkenalkan peserta dan menjelaskan tujuan visitasi yakni untuk memotret berbagai masalah terkait dengan tema VKN II-VII dengan fokus pada pembangunan desa.

Ia berharap melalui diskusi ini peserta PKN dapat melakukan klarifikasi dan penajaman data serta informasi yang sudah dikumpulkan sebelumnya untuk bisa memberikan rekomendasi yang bermanfaat.

Dalam video conference itu, Kepala Desa Gadungan, Dhydiet Setya Budhy, menceritakan kondisi Desa Gadungan yang terdiri atas 7 dusun.

Setiap dusun dibatas oleh jurang dan sungai sehingga tidak merupakan dataran yang luas.


"Topografi ini menjadi potensi wisata alam yang indah. Banyak yang iri dengan kondisi alam Desa Gadungan, namun tantangannya adalah pembangunan infrastruktur jalan yang cukup ekstra," kata Dhydiet.

Menurut Dhydiet, meskipun berada di ring satu Gunung Kelud, Desa Gadungan memiliki banyak potensi unggulan, baik di sektor pertanian dan peternakan yang merupakan sumber pendapatan utama masyarakat Desa Gadungan.

"Potensi peternakan sapi perah dan kambing etawa juga berkembang bagus dan masih berpotensi untuk dikembangkan lagi guna memenuhi kebutuhan pasar yang masih besar," ujarnya.


Di sektor wisata, kata Dhydiet, Desa Gadungan sedang mengurus izin untuk mengembangkan pariwisata.

Menurutnya, Desa Gadungan akan menjadi desa wisata yang dampaknya sangat besar bagi semua sektor yang ada untuk mendukung peningkatan perekonomian desa.

Camat Gandusari, Bambang Setiadji menambahkan, Desa Gadungan juga memiliki potensi lain yang dapat dikembangkan untuk peningkatan kesejahateraan masyarakat yakni industri kerajinan dan produk olahan rumah tangga.

Namun, Bambang menyadari, besarnya potensi yang ada tersebut perlu dukungan SDM yang baik dan terlatih agar bisa bersaing di pasaran, seperti kemampuan melakukan pengemasan, pengolahan, serta pemasaran.

Harapannya, hasil VKN ini bisa memberikan rekomendasi yang bermanfaat untuk pengembangan desa.

Dalam visitasi itu juga terjadi diskusi menarik soal pengembangan aset Desa Gadungan.

Saat ini aset yang dimiliki Desa Gadungan, yaitu, Pasar Desa Ngentak yang menjadi pusat perekonomian Desa Gadungan, serta unit usaha pengelolaan air bersih (PSAM) yang dikelola oleh BUMDes.


Meskipun visitasi dilakukan secara virtual tanpa kunjungan langsung, proses diskusi berjalan dengan sangat lancar dan banyak rekomendasi yang disampaikan oleh para peserta terkait pengembangan potensi serta aset desa diantaranya adalah pengembangan pasar, pengembangan wisata menjadi wisata alam berkelanjutan berbasis masyarakat, serta pengembangan produk unggulan.

Menutup sesi diskusi, Dr Drs Amran menyimpulkan aset dan potensi Desa Gadungan luar biasa, baik itu pasar desa, potensi kawasan wisata, potensi pertanian dan peternakan yang masih bisa dan harus dikembangkan.




Artikel tentang Gali Potensi dan Kembangkan Perekonomian Desa Gadungan Kabupaten Blitar Lewat VKN Virtual

Hubungi kami

Menggali Potensi Desa Gadungan dari Sisi Ekonomi sampai Wisata

 VKN Virtual antara 15 peserta PKN Angkatan VII Tahun 2020 yang berlokasi di Jakarta dengan beberapa narasumber yang berada di Kabupaten Blitar. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Adanya pembatasan sosial terkait adanya pademi Covid 19, tidak menyurutkan para aparatur negara dari beberapa kementerian dan lembaga negara yang tengah mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN).

Acara diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) melakukan Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) yang diadakan secara online. Berlangsung pada 22 April 2020, visitasi yang dilakukan para peserta PKN II Angkatan VII Tahun 2020 dan digelar dalam bentuk Focus Group Discusion (FGD) menggunakan video conference ini untuk Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

FGD yang dilakukan dalam upaya menggali potensi desa untuk mengembangkan perekonomian masyarakat Desa Gadungan ini dipandu oleh Ketua Kelompok PKN II Angkatan VII Tahun 2020, Dr. Drs. Amran A.P.,M.T.

Sementara beberapa narasumber yang berada di Kabupaten Blitar, adalah Kepala Desa Gadungan Dhydiet Setya Budhy, SPd; Camat Gandusari Bambang Setiadji, SE. M.Si; Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Blitar Lina Widyawati, serta Ketua BUMDes Mulia Abadi Suliadi.

Diskusi dibuka oleh Ir Suharyoto MS selaku pendamping kelompok mewakili LAN RI dengan memperkenalkan peserta dan menjelaskan tujuan visitasi yakni untuk memotret berbagai masalah terkait dengan tema VKN II-VII dengan fokus pada pembangunan desa. 

Ia berharap melalui diskusi ini peserta PKN dapat melakukan klarifikasi dan penajaman data serta informasi yang sudah dikumpulkan sebelumnya untuk bisa memberikan rekomendasi yang bermanfaat.

Menggali Potensi dan Aset Desa Gadungan

Dalam video conference tersebut Kepala Desa Gadungan, Dhydiet Setya Budhy, SPd menceritakan kondisi Desa Gadungan yang terdiri dari 7 Dusun dan setiap dusun dibatas oleh jurang dan sungai sehingga tidak merupakan dataran yang luas. “Topografi ini menjadi potensi wisata alam yang indah.

“Banyak yang iri dengan kondisi alam Desa Gadungan, namun tantangannya adalah pembangunan infrastruktur jalan yang cukup ekstra,“jelas Dhydiet. Menurut Dhydiet, meskipun berada di ring satu Gunung Kelud, Desa Gadungan memiliki banyak potensi unggulan, baik di sektor pertanian dan peternakan yang merupakan sumber pendapatan utama masyarakat Desa Gadungan.

“Potensi peternakan sapi perah dan kambing etawa juga berkembang bagus dan masih berpotensi untuk dikembangkan lagi guna memenuhi kebutuhan pasar yang masih besar,” terangnya.

“Di sektor wisata, kami juga tengah mengurus ijin untuk mengembangkan pariwisata dan kabar baiknya Desa Gadungan justru akan menjadi desa wisata yang dampaknya pasti akan menjadi sangat besar bagi semua sektor yang ada untuk mendukung peningkatan perekonomian desa,” lanjutnya.

Camat Gandusari Bambang Setiadji SE., M.Si, menambahkan bahwa Desa Gadungan juga memiliki potensi lain yang dapat dikembangkan untuk peningkatan kesejahateraan masyarakat yakni industri kerajinan dan produk olahan rumah tangga,

Namun Bambang juga menyadari, besarnya potensi yang ada tersebut perlu dukungan SDM yang baik dan terlatih agar bisa bersaing di pasaran, seperti kemampuan melakukan pengemasan, pengolahan, serta pemasaran. Harapannya, hasil VKN ini bisa memberikan rekomendasi yang bermanfaat untuk pengembangan desa.

VKN Virtual dipandu oleh Ketua Kelompok PKN II Angkatan VII Tahun 2020, Dr. Drs. Amran A.P.,M.T. foto: istimewa

Dalam sesi tanya jawab, salah satu anggota kelompok PKN, Rudy Mahani Harahap, juga menanyakan perihal pengembangan aset yang dilakukan oleh Desa Gadungan. Saat ini aset desa yang dimiliki Desa Gadungan diantaranya adalah Pasar Desa Ngentak yang menjadi pusat perekonomian Desa Gadungan, serta unit usaha pengelolaan air bersih (PSAM) yang dikelola oleh BUMDes.

Menurut Ketua BUMDes Mulia Abadi, Suliadi dengan adanya Pasar, ekonomi tumbuh luar biasa dengan adanya pasar, dan harga tanah di sekitar juga menjadi meningkat. Dhydiet menambahkan bahwa selama ini sudah melakukan penambahan aset, seperti gedung olahraga dan pengembangan PAM yang dikelola BUMDes.

“Kami juga melakukan penanaman kembali dan pelestarian sumber mata air bekerja sama dengan teman-teman dari perkebunan, dan ingin mengembangkan aset di tempat pariwisata, serta memberdayakan PKK atau UMKM karena ke depannya kami ingin menjadi desa mandiri,” jelas Dhydiet

Pertanyaan yang cukup menarik juga disampaikan oleh satu anggota kelompok PKN, Septriana Tangkary yaitu sejauh mana fokus pengembangan aset desa yang bisa menggerakan ekonomi desa dan bagaimana pengembangan potensi wisata seperti Waduk Ngusri yang ada di Gadungan.

Menjawab pertanyaan tersebut, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Blitar Lina Widyawati mengatakan bahwa semua potensi wisata di Blitar tersu di kembangkan, termasuk pembangunan Waduk Ngusri sudah berjalan tapi akses jalan memang belum ada, jadi belum bisa tergali secara maksimal, namun dari pihak desa, kecamatan dan kabupaten sendiri terus berupaya mengembangkan agar potensi tergali dengan baik.

Sementara menurut Bambang Setiadji fokus pengembangan aset tentu untuk semua sektor baik sektor wisata maupun potensi produk unggulan harus lebih maju. Salah satu fokusnnya peningkatan SDM dan hasil olahan sehingga dapat bersaing di pasaran.

Pertanyaan lain diajukan oleh anggota kelompok PKN, Totok Bambang Sapto mengenai apakah sudah ada bantuan kepada desa/Lembaga ekonomi desa?

Lina Widyawati menyampaikan bahwa sesuai fungsi pokok Dinas PMD adalah pembinaan terhadap ekonomi desa dan sudah mengupayakan bantuan kepada Desa baik yang berasal Dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat dan setiap tahun ada yang telah direalisasikan.

Walaupun visitasi dilakukan secara virtual tanpa kunjungan langsung, proses diskusi berjalan dengan sangat lancar dan banyak rekomendasi yang disampaikan oleh para peserta terkait pengembangan potensi serta aset desa di antaranya adalah pengembangan pasar, pengembangan wisata menjadi wisata alam berkelanjutan berbasis masyarakat, serta pengembangan produk unggulan.

Menutup sesi diskusi, Dr. Drs. Amran A.P.,M.T menyimpulkan bahwa aset dan potensi Desa Gadungan luar biasa, baik itu pasar desa, potensi kawasan wisata, potensi pertanian dan peternakan yang masih bisa dan harus dikembangkan.



Artikel tentang Menggali Potensi Desa Gadungan dari Sisi Ekonomi sampai Wisata

Hubungi kami

2/28/2020

Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar




Gadungan
 adalah sebuah nama desa di wilayah GandusariKabupaten Blitar, Provinsi Jawa TimurIndonesia. Desa ini telah ada sejak tahun 1830-an, didirikan oleh Tumenggung Dermokusumo, pengikut Pangeran Diponegoro yang melarikan diri setelah kalah perang. Makamnya masih dapat ditemui di Dusun Dermosari.

Dusun:



  1. awuhan
  2. Dermosari
  3. Gadungan
  4. Putukrejo
  5. Sandangrejo
  6. Sukomulyo
  7. Sukosari


Artikel tentang Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar

Hubungi kami

2/21/2019

Potensi Wisata Desa Gadungan

Desa Gadungan memiliki beberapa objek wisata menarik yakni Candi Wringin Branjangan yang terletak di daerah Sukomulyo, Bendungan Ngusri yang terletak di Dawuhan, dan Patung Mastrip yang terletak di Dermosari.
Candi Wringin Branjang terletak di Dusun Sukomulyo, Desa Gadungan, KecamatanGandusari, Kabupaten Blitar.Luas candi tersebut sekitar 12 dengan panjang candi sebesar 4m dan lebar candi sebesar 3m.Tinggi candi Wringin Branjang yakni sebesar 5m.Bentuk candi Wringin Branjang menyerupai rumah.Kondisi candi secara keseluruhan tidak terawat.Letak Candi Wringin Branjang di keliling hutan pinus milik KPH Malang lereng barat daya Gunung Kelud,tepatnya di Bukit Gedang. Situs ini terdiri dari Candi Wringin Branjang dan gapura untuk memasuki sebuah tempat.Candi ini terbuat dari batu andesit mulai bagian atas sampai bawah dengan denah persegi empat. Arah hadap candi menghadap ke utara. Candi Wringin Branjang ini memiliki keunikan tersendiri bila dibandingkan candi-candi lainnya.Menurut catatan Knebel tahun 1908, dahulu didalam candi ini terdapat sebuah area dan Yoni, namun keberadaannya kini tidak diketahui lagi.


Bendungan Ngusri merupakan salah satu obyek wisata yang terletak di dusun Dawuhan. Bendungan inidibuat untuk mengairi perkebunan dan persawahan yang ada di Desa Gadungan. Luas bendungan inisebesar± 10 Ha dengan kapasitas penampungan air sebesar 5000 air.Pada bendungan ini terdapat 3 penahan air. Bendungan Ngusri ini dikelilingi hutan hijau yang rindang. Sumber air utama dari bendungan tersebut berasal dari sungai yang mengalir dari kaki Gunung Ijen. Jika terjadi musim penghujan yang berkepanjangan, bendungan Ngusri berfungsi untuk menampung air hujantersebutdan jika terjadi musim kemarau, bendungan beralih fungsi sebagai sumber air cadangan.Bendungan ini memisahkan jalan utama menuju gunung dengan perkebunan kopi.

Objek wisata ketiga yang menjadi andalan di desa Gadungan adalah Monumen Mastrip. Monumen ini terletak di dusun Dermosari,Desa Gadungan. Monumen ini sering kali disebut sebagai landmark dari Desa Gadungan, pasalnya monumen ini dibangun untuk mengenang jasa dari pendiri Desa Gadungan yakni Mbah (panggilan untuk nenek atau kakek dalam BahasaJ awa) Mastrip. Monumen ini berdiri tegak dengan tinggi 3m dan luas ± 9 m. Monumen ini terletak di pinggir salah satu jalan di dusunDermosari,Desa Gadungan. Disekitar monumen ini terbentang hamparan sawah, hutan dan pegunungan yang indahdan menyejukan mata




Artikel tentang Potensi Wisata Desa Gadungan

Hubungi kami

12/04/2018

Demografi Desa Gadungan

 

Luas Desa Gadungan : Ha Batas-batas desa Gadungan adalah: Sebelah utara : Kecamatan Garum Sebelah timur : Desa Ngaringan Sebelah selatan : Desa Sukosewu, Desa Gandusari Sebelah barat : Desa Sumber Agung Kelembagaan : Lingkungan/Dusun : 7 buah Rukun Warga (RW) : 9 buah Rukun Tetangga (RT) : 33 buah Lembaga Sosial Masyarakat : buah Jumlah penduduk Desa Gadungan tercatat sebagai berikut : Jumlah penduduk laki-laki : 3546 jiwa Jumlah penduduk perempuan : 3716 jiwa Jumlah kepala keluarga : 2043 KK Pennduduk berdasarkan kelompok agama : Islam : 6899 orang Katolik : 150 orang Protestan : 180 orang Buddha : 18 orang Hindu : 15 orang Sarana dan prasarana pemerintahan di Desa Gadungan: Kantor desa : 1 buah Ruang pertemuan/aula : 1 buah Poskamling : 9 buah Ruang data/arsip : 1 buah Ruang perpustakaan : 1 buah Sarana dan prasarana peribadatan : Masjid : 6 buah Musholah : 20 buah Gereja : 1 buah Wihara : 0 buah Pura : 0 buah Sarana dan prasarana kesehatan : Puskesmas : 0 buah Puskesmas Pembantu : 1 buah Rumah Bersalin : 1 buah Poliklinik : - buah Posyandu : 7 buah Apotek/toko obat : - buah Tenaga medis yang bertugas di desa : Bidan desa : 2 orang Dukun beranak : - orang Dukun beranak terlatih : - orang Kader posyandu : 10 orang



Artikel tentang Demografi Desa Gadungan

Hubungi kami

8/18/2018

Asal usul Desa Gadungan

Mengupas Sejarah Desa seolah tidak ada habisnya.Image Begitu banyak cerita dari berdirinya desa , termasuk desa yang ada di Blitar. Diantaranya banyak nama desa di Kabupaten Blitar , ada nama desa Gadungan Kec. Gandusari Kab. Blitar. Perjalanan menuju desa ini dari Kota Blitar , bisa di tempuh sekitar 1 jam , dengan jalan yang beraspal , namun ada juga jalan yang masih makadam. Hembusan angin yang semilir , hamparan persawahan membentang , ciri desa yang sejuk . Hariaji, Kades yang menjabat saat itu menjelaskan , keberadaan desa Gadungan , di mulai sekitar yahun 1827, bersamaan dengan pecahnya perang Diponegoro ketika melawan Penjajah Kolonial Belanda. Hingga akhirnya Pangeran Diponegoro tertangkap penjajah , dan mengetahui hal itu para prajurit melarikan diri . Diantara prajurit yang melarikan diri itu ,ada juga yang bernama Tumenggung Dermo Kusumo , yang lari menuju hutan belantara. Desa Gadungan sendiri ,kala itu masih berupa hamparan Pegunungan yang penuh dengan semak belukar. Diantara beberapa semak itu, ternyata banyak tanaman gadung. Dari itulah prajurit Pangeran Diponegoro yang berada di wilayah itu , menamakan tempat itu Gadungan , yang di ilhami dari banyaknya tanaman Gadung yang tumbuh di wilayah itu . Seiring berjalannya waktu , penduduk yang tinggal di wilayah yang di beri nama Gadungan itu semakin banyak , hingga akhirnya berdiri sebuah desa. Sementara pendiri desa , yaitu Tumenggung Dermo Kusumo, akhirnya meninggal dunia dan di makamkan di Dsn. Dermosari Ds. Gadungan Kec. Gandusari di tahun 1887. Dan untuk mengenang perjuangannya, akhirnya nama Eyang Tumenggung Dermo Kusumo di abadikan menjadi nama dusun di Gadungan , yaitu dusun Dermosari.Makam Pendiri desa Gadungan ini tetap di rawat, bahkan di jadikan salah satu tempat yang di keramatkan. Masyarakat Desa Gadungan termasuk masyarakat yang menjunjung tinggi nilai nlai budaya, karena itu mereka selalu menjaga tempat tempat bersejarah . ImageSaat ini desa gadungan memiliki 7 dukuh atau dusun ,yaitu dukuh Gadungan ,dukuh Dermosari, dukuh Sandangrejo, Dukuh Sukosari, Dukuh Dawuhan, Dukuh Putukrejo dan Dukuh Sukomulyo.Selain makam Eyang Dermo , ada beberapa tempat lain yang di keramatkan di desa Gadungan ini, seperti makam mbah Jegeg dan makam mbah Sumber. Ada cerita di balik nama kedua makam ini, seperti makam mbah Jegeg misalnya, nama ini diambil dari sosok yang bisa di bilang orang penting di desa, namun sayang orang itu sangat susah di temui, bahkan juga susah untuk menerima masukan dari orang lain . Dari sifat itulah , orang menyebutnya dengan nama Jegeg atau lebih di kenal dengan nama mbah Jegeg. Saat ini bila kita ingin mengunjungi desa Gadungan Kec. Gandusari , jangan berharap bisa menikmati sajian dari gadung , karena memang sudah susah untuk menemui tanaman Gadung. Seiring perkembangan zaman , masyarakat sudah berganti menanam yang lainnya di ladang mereka. Meski sebenarnya tanaman gadung bisa menjadi komiditi andalan bila pandai mengolahnya, misalnya di buat keripik gadung yang mempunyai pasar potensial ( Source: http://www.radiopatria.net )



Artikel tentang Asal usul Desa Gadungan

Hubungi kami

Hallo !

Klik salah satu perwakilan kami di bawah untuk mengobrol di WhatsApp.

Admin 1 Helmi
6281585398339
Admin 2 Wahyu
6281585398339
Hubungi +6285851910779 pukul 0:00hs sampai 24:00hs
Hallo! Apa yang bisa Kami lakukan untuk Anda?
×
Apa yang bisa Kami bantu?